Langsung ke konten utama

PK IMM FH UM Metro Sukses Gelar Pelatihan Jurnalistik di Desa Banjar Rejo

 

Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Metro sukses mengadakan Pelatihan Jurnalistik di Desa Banjar Rejo pada Jumat, 29 November 2024, pukul 08.00 WIB hingga selesai.

Pelatihan yang berlangsung selama satu hari ini dihadiri oleh Kepala Desa Banjar Rejo, mahasiswa, anggota PK IMM FH UM Metro, warga desa, serta pemuda Karang Taruna. Para peserta mendapatkan pemahaman tentang dasar-dasar jurnalistik, teknik penulisan berita, serta etika jurnalistik.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan penulisan berita sesuai standar jurnalistik di kalangan mahasiswa, masyarakat, dan pemuda setempat.

Dalam sambutannya, pemateri utama, Bungsudi, M.Pd selaku Penanggung Jawab Podcast dan Website UM Metro, menekankan pentingnya peran jurnalistik dalam menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang.

“Jurnalistik bukan hanya tentang menulis berita, tetapi juga tentang memberikan informasi yang dapat memberdayakan masyarakat,” ujar Bungsudi. 

Pelatihan dimulai dengan pembahasan dasar-dasar jurnalistik, diikuti dengan teknik penulisan berita dan etika jurnalistik. Peserta juga diajak untuk mempraktikkan langsung cara menulis berita, dengan bimbingan langsung dari pemateri.

Ketua Umum PK IMM FH UM Metro, Rian Sukmawan, menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat memberikan wawasan baru kepada peserta dan mendorong mereka untuk aktif dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

“Kami berharap pelatihan ini mampu melahirkan generasi yang melek informasi dan siap berkontribusi dalam dunia jurnalistik,” ungkap Rian. 

Sesi praktik menulis berita dan tanya jawab berlangsung interaktif, memungkinkan peserta untuk langsung mendapatkan umpan balik dari pemateri. Dengan demikian, keterampilan jurnalistik yang diajarkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ketua Pelaksana IMM TURMAS, Ridho Zam Yani, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program IMM TURMAS (Turun Masyarakat), sebuah inisiatif untuk berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia di lingkungan masyarakat desa Banjar Rejo.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara mahasiswa dan masyarakat serta mendorong partisipasi aktif dalam penyampaian informasi yang berkualitas,” ujar Ridho. 

Pelatihan ini ditutup dengan semangat untuk melanjutkan kolaborasi positif antara PK IMM FH UM Metro dan masyarakat. Dengan suksesnya kegiatan ini, PK IMM FH UM Metro berencana mengadakan lebih banyak program serupa di masa mendatang guna meningkatkan kemampuan jurnalistik di kalangan masyarakat luas. 

Kontributor : Ridho Zamyani, Ketua Bidang SPM PK IMM FH UM Metro

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masta Dan Makasa PK IMM FKIP UM Metro Diikuti Oleh Ratusan Peserta

  Metro - Ratusan peserta antusias untuk mengikuti Masa Ta'aruf (MASTA) dan Masa Kasih Sayang (MAKASA) Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas muhammadiyah (UM) Metro yang bertema "Membangun Mahasiswa FKIP yang berintegritas dan berjiwa sosial melalui semangat keilmuan dan Keislaman" , yang b ertempat di aula Gedung Buya Hamka UM Metro pada Sabtu, (21/09/ 2024 ).  Acara yang diselenggarakan oleh  PK IMM FKIP UM Metro ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa baru dengan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah FKIP Universitas Muhammadiyah Metro serta untuk penguatan ikatan antar mahasiswa khususnya mahasiswa dilingkungan FKIP. Kegiatan ini diikuti oleh 250 peserta dari seluruh prodi yang terdapat di FKIP UM Metro. Dalam sesi pembukaan, Dekan FKIP UM Metro Dr. Arif Rahman Aththibby M.Pd.Si , menyampaikan bahwa “IMM adalah rumah yang mewadahi setiap HMPS, dengan harapan yang tulus untuk mewujudka...

JANGAN JADIKAN MEMBACA SEBAGAI HOBI

    Oleh : Kens Geo Danuarta Mahasantri Imadul Bilad 'Aisyiyah Kota Metro Ngantuk, bosen, gak hobi, kalimat yang akan sering kita jumpai saat kita membahas tentang kegiatan membaca. Kumpulan huruf yang membentuk kalimat demi kalimat itu memang terkesan membosankan, tidak tampak menarik, apa menariknya lembaran kertas yang berkumpul dalam sebuah buku? Tidak ada, bagi mereka yang tidak tahu cara menikmatinya.  Mari kita bawa sebuah analogi ringan untuk memebahas masalah ini, sebagai orang Indonesia tidak bisa rasanya kita berpisah dari sebuah makanan yan g Bernama ‘Nasi’ bahkan Sebagian orang belum mengatakan dirinya sudah makan jika belum memakan Nasi padahal sudah memakan makanan dengan kandungan yang sama dengan Nasi dan mencukupi kebutuhan harian badan, namun jika belum memakan Nasi maka dia tetap akan mengatakan bahwa dirinya belum makan. Tetapi coba bayangkan, sepiring Nasi dihadapan kita tanpa didamping atau disetai dengan lauk lainya, hanya Nasi saja. Apa yang dapat...